Jumat, 05 Oktober 2018

Disana

'Disana'

senja mulai turun, aku berjalan perlahan disela2 gundukan rendah tanah. Sambil melihat kebwah mencari sebuah nama...

Suasana tenang, hny ada bbrp orang saja disini pdhal ramai dgn bnyk nama. Harum bunga khas tercium...ahh aku tidak pernah lg membawa bunga untuk sebuah nama yg kucari...

Itu dia disana, sebuah nama yg jarang kupanggil lg skrg tp sering kusebut dlm untaian doa

Disana dia meninggalkan smua lelah hidup...meninggalkan orang2 terkasih untuk terus melanjutkan hidup...

Tak ada guna bicara dgn gundukan tanah berselimut rumput..tak akan ada jawab. Disana dia hny butuh untaian doa...

Semilir angin sejuk, cahaya pun mulai redup. Saatnya melangkah pergi tp tidak meninggalkan engkau...

Melangkah di antara gundukan rendah tanah... tunggu aku disana.aku masih mengumpulkan yg akan kubawa nanti bila saatnya tiba.

Tunggu aku disana
Disana dmn smua nanti akan berkumpul lg.

61014

Kamis, 04 Oktober 2018

Chocoholic Cake


Chocoholic Cake

Sebetulnya bikin cake ini uda lama. Niatnya lebih lama lagi 😆 tapi butuh waktu dan mood yg pas untuk eksekusinya.

Cake ini pakai resep andalan turun temurun dr nyokap (maaf ga bs share resepnya yaa 😅)
Base cakenya rasa coklat loyang uk.20. Karena sizenya termasuk imut jd sya bikin 4 layer jd kelihatan lebih besar. 
Setelah dioles buttercream coklat, simpan sebentar di kulkas spy lebih set sblm dihias.

Oiya karena kuenya dingin saat disiram coklat cair jd coklat cepat mengeras. Karena pinggir2nya ada yg belum tertutup sya coba oles dengan coklat cair. Tapiiii tnyata hasilnya kurang bagus karena tterlihat seperti tambalan 😂😂
Untuk mengatasinya sya coba siram lagi dari dari tepi bagian atas.

Jangan tunggu lama segera hias dengan aneka biskuit, bolaw coklat, stik coklat dll sesuai selera 😊

Karena semua serba coklat jadi jangan lupa bermain dengan gradasi warna coklat yg berbeda2. Tips juga kalau ga yakin mau dihias seperti apa, bisa coba digambar coret2 di buku terlebih dahulu sebelum menghias.

Siapkan juga box cake yg tinggi ya untuk packingnya.

Rabu, 03 Oktober 2018

Madu tak semanis gula part 3

Part 3 - the end

Madu Tak Semanis Gula

"Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumsalam" tersentak kaget seruni menjawab salam suaminya. Ternyata ia melamun sedari tadi dan tidak mendengar deru motor suaminya yang datang. Jam berapa ini? Kok suamiku sudah pulang, seruni berkata dalam hati.
Seruni menyambut di depan pintu sembari mencium tangan suaminya. Ia tidak memperhatikan sedikit risau di wajah sang suami karena langsung bergegas ke dapur membuat secangkir teh lemon untuk suaminya.

" Vio sudah tidur bun? " tanya heru setelah berganti pakaian dan duduk di sofa depan tv.
" Sudah, baru saja belum lama. Tumben jam segini sudah pulang? "
" Iya,alhamdulillah kerjaan sudah beres jadi bisa cepat pulang. Kangen sama Vio eh ternyata sudah tidur. "
" iya kecapean mungkin tadi Vio mulai belajar duduk dan merangkak. "
" eemm...bun. Ada yang ingin kubicarakan denganmu. "
DEG!! Jantung seruni terasa berdetak kencang. Postur tubuhnya berubah kaku dan tidak bisa duduk santai. Ia merasa aliran darahnya mengalir cepat memompa darah di jantungnya.
" Heemm... mau bicara soal apa yah? " tanya seruni.
" soal kita bun. Aku, kamu dan Vio juga. " jawab heru.
Astagfirullah, sudah tiba saatnya ternyata, dalam hati seruni berkata. Tangannya mengepal keras menahan perasaan tak menentu yang berkecamuk di batinnya.
" aku ingin bicarakan serius denganmu karena ini menyangkut masa depan kita. Aku harap kamu jangan kaget atau emosi. Coba dipikirkan baik-baik dengan kepala dingin. "
Setelah diam sejenak dan melihat seruni tidak bereaksi, heru melanjutkan " Begini bun, beberapa waktu lalu bang edi emmm... dia menghubungiku. Emm...dia menawarkan sesuatu padaku. Aku sih langsung setuju bun dengan tawarannya. "
DEG!!! Jantung seruni serasa mau copot mendengar kata-kata suaminya yang langsung setuju dengan wanita yang ditawarkan bang edi.
" Apalagi ternyata sangat menarik bun. " lanjut heru tanpa sadar wajah seruni mulai memerah.
APA??! Sangat menarik??! Jadi wanita itu pasti sangat cantik melebihi diriku karena mas heru tertarik, batin seruni.
" Sayang kalau dilepas atau dilewatkan bun tawarannya. Istrinya bang edi, mba heni itu sudah mencarikan dengan susah payah. Dia pintar cari yang bagus dan mantap. " lanjut heru.
Jadi benar si heni itu yang mencarikan wanita lain untuk suaminya persis seperti kata-kata bang edi dulu di pernikahannya, heni berkata dalam hati. Mata seruni mulai panas menahan air mata. Apa katanya barusan, mantap?!!
" Tapi kubilang harus kubicarakan dulu denganmu bun. Apa kira-kira kamu setuju atau tid... " kata-kata heru terhenti di tengah jalan karena tiba-tiba seruni meledak dalam tangis.
" Kenapa? Kenapa harus bicarakan lagi denganku? Mas heru butuh ijin dariku hah? Tadi mas bilang langsung setuju, langsung tertarik, apalah lagi tadi kata mas. " tanpa sadar seruni berdiri dan berteriak pada suaminya. Air mata mengalir deras di kedua pipinya. Bahunya bergetar terisak, merasa tak percaya suaminya bisa tertarik pada wanita lain.

Saat itu heru hanya bisa melongo karena kaget. Bibirnya terbuka dan tak bisa berkata apa-apa. Seruni, istri yang dikenalnya pendiam, tak pernah marah-marah apalagi berteriak tiba-tiba seperti kerasukan. Menangis terisak,berteriak dan memarahinya.

" Memang apa kekuranganku mas? Apa kurang bisa menjadi istri yang baik untuk mas? Apa masakanku tidak enak, apa lagi? Selama ini aku kerjakan semua tugas rumah, aku mengurus Vio dengan baik. Apa itu belum cukup untuk mas? " tanya seruni.
" bukan begitu bun. Selama ini kamu sudah jadi istri dan ibu yang baik kok tapi... " lagi-lagi ucapan heru dipotong oleh seruni.
" Lalu apa alasannya? Kenapa mas tidak cukup dengan aku saja? Kenapa mas harus mencari yang lain? " tuntut seruni.
" Lho...lho bu..bukan begitu bun. Aku ga mencari kok, ini bang edi yang menawarkan... " jawab heru tergagap.
" Jadi memang kenapa kalau bang edi yang menawarkan? Tidak bisa ditolak? Kalau nanti nanti ditawrkan lagi juga tidak menolak? Memang mau punya berapa madu kamu mas? " tanya seruni
" Lho kamu sudah tahu soal madu itu bun? Yaahh...pastinya ga cukup satu lah bun madunya. Kalau mau maju harus punya banyak kan, agar berkembang..." jelas heru dengan wajah polos.
" HAAAHHH...ga cukup satu??? Harus banyak??? Kamu sudah  ga waras ya maaaasss???!!! " seruni merasa pusing dan akhirnya terjatuh duduk karena lemas.
" lho lho bun kamu kenapa kok semaput. Duuhh...maaf ya bun aku memang ga bilang dari awal soal ini. Tapi aku capek dan lelah bun kerja di perusahaan yang tidak menghargai karyawannya. Berangkat pagi-pagi pulang larut malam, ga ada waktu untuk kamu dan Vio. "
Seruni memejamkan mata dan memijat kedua pelipisnya tanpa sadar apa yang dibicarakan heru. Ia hanya bisa terdiam karena lelah berteriak dan menangis.
" Maka waktu bang edi menawarkan bisnis madu, aku pikir ini waktunya. Aku akan resign dari kantor dan usaha madu bun. Bukan kecil-kecilan bun tapi aku dan bang edi main di ekspor impor madu bun. Kita join modal untuk... " penjelasan heru terhenti karena tiba-tiba seruni duduk tegak dan berkata
" apa?? Maksud mas soal madu itu bisnis madu asli? Madu yang buat diminum dimakan? Bukan madu maduan alias istri baru?? " tanya seruni.
" hah?? Ya ampuunn bun. Jadi tadi kamu marah-marah itu karena salah paham soal madu? hahaha...pantas kamu yang biasanya pendiam tiba-tiba marah-marah lalu semaput. Iya maksudku madu asli untuk diminum bun. Heni istri bang edi itu punya kenalan peternak madu di daerah asalnya. Madu muda jadi rasanya lebih enak, segar dan mantab kata bang edi. " jelas heru.
" oohh... maaf ya yah...aku sudah salah paham. Habis aku ga rela kalau kamu nikah lagi. Aku masih muda begini kok uda cari yang lain. " seruni berkata sambil tersenyum malu.
" hahaha..ga lah bun. Aku cukup sama kamu aja kok. Kamu uda jadi istri yang baik selama ini. " kata heru sambil memeluk seruni.
" eh tadi kata kamu masih muda begini sudah cari yang lain. Jadi kalau sudah tua nanti boleh yaaa...heheh..aduuuhh..." heru kesakitan karena dicubit seruni.

♥ The €nd ♥

Madu tak semanis gula part 2

Part 2

Madu Tak Semanis Gula

Seruni duduk termenung sendirian di taman belakang rumahnya. Vio sedang terlelap di kamar, biasanya seruni ikut menemani tidur siang bersama. Tapi saat ini hatinya sedang gundah gulana. Ingin berbagi keluh kesah tapi kepada siapa? Seruni tak ingin berbagi cerita dengan ibunya karena tak ingin membuat sedih wanita yang telah melahirkan,mengurusnya sejak kecil sampai berurai air mata saat melepasnya menikah dengan heru. Yah seruni adalah anak gadis satu-satunya. Tak tega seruni membuat ibunya khawatir. Kepada ibu mertuanya pun tak mungkin karena heru adalah anak laki2  kesayangannya apalagi setelah ayah heru wafat.

Sambil menghembuskan nafas panjang seruni bangkit dan menuju kamar kecil untuk berwudhu. Ia memutuskan untuk berbagi dengan Allah SWT yang maha adil. Setelah mengucap salam dan berzikir, seruni menumpahkan segala keluh kesahnya. Walau bukan seorang ahli agama seperti ustazah di lingkungan rumahnya, seruni cukup tau bahwa poligami tidak dilarang dlm agamanya. Ia pun paham bahwa dirinya bukan wanita yang sempurna untuk suaminya. Setelah melahirkan, ada waktu-waktu dimana ia merasa tidak bisa melayani suaminya dengan baik. Hampir semua waktunya tertuju untuk mengurus Vio anak pertamanya. Seruni bahkan memilih untuk mengundurkan diri dari pekerjaan karena tak ingin Vio diasuh baby sitter. Semua diurusnya sendiri sehingga tanpa sadar melalaikan sang suami.

Tapi jauh di dalam lubuk hatinya ada perasaan cemburu tidak ingin membagi kasih sayang suaminya dengan wanita lain. Bahkan saat membayangkan suaminya harus membagi waktu dengan wanita lain hatinya merasa sakit.
" Astagfirullahaladzim...Ya Allah, maafkan hambamu yang tidak bisa mengerti. Maafkan hamba begitu mencintai makhlukmu sampai menumpahkan air mata kecemburuan ini. "
" Ya Allah yang maha merubah segalanya. Hamba percaya dengan segala rencanamu,mungkinkah memang hamba harus ikhlas berbagi suami dengan wanita lain? Walaupun di mulut berkata ikhlas dan merestui tapi hati ini tidak bisa berbohong Ya Allah, rasanya sakit sekali,kecewa dan sedih. Apakah sudah tak ada laki2 lain untuk wanita itu Ya Allah? Apakah harus suami hamba? "
Air mata mengalir di kedua pipi seruni membasahi mukenahnya. Bahunya bergetar menahan isak, kedua tangannya mengatup menahan mulutnya agar berhenti bicara. Seruni tak ingin lagi mempertanyakan rencana Allah SWT pada dirinya, tak ingin meragukan apa yang akan terjadi, berusaha ihklas baik di mulut maupun di hati walau sulit. Seruni tahu ridho itu bukan dalam bentuk ucapan tapi harus dari hati, begitu yang pernah ia dengar dalam salah satu ceramah di pengajian.

Sudah beberapa hari berlalu sejak seruni membaca sms dari bang edi di hp suaminya. Sejak saat itu pula seruni memperhatikan tingkah laku suaminya agak berubah. Gelisah dan seperti ada yang disembunyikan. Beberapa kali sang suami melihat seruni sambil melamun, tapi tiap kali ditanya selalu dijawab tidak ada apa-apa. Bahkan suaminya menggodanya dengan berkata seruni tambah cantik. Seruni hanya menjawab dengan senyuman tapi dalam hatinya pedih menangis. Apakah ini cara suaminya merayu seruni agar setuju dengan niatnya menikah lagi? Ah,entahlah...
Seruni telah berpikir dan memantapkan hatinya. Ia telah menyiapkan jawaban apabila tiba waktunya sang suami mengutarakan maksudnya menikah lagi. Keputusannya diambil setelah melihat Vio terlelap tidur, membayangkan masa depan Vio tanpa ayah dan membayangkan Vio dengan wanita lain yang disebut "ibu" dan bundanya. Belum lagi jika Vio punya saudara tiri, apa kata teman-temannya nanti, apa Vio tidak akan canggung dan malu dibilang macam-macam. Ahh banyak sekali yang harus dipikirkan dan dikorbankan.
Keputusan telah dibuat, tinggal menunggu ketukan pintu dari suaminya.

Bersambung part 3

Madu tak semanis gula

Madu Tak Semanis Gula

Seruni cepat2 menyapukan bedak tipis pada wajahnya dan pemulas bibir pada bibirnya yg mungil. Tak lupa oles sedikit eau de toilette di blkg telinga. Semua dilakukan dlm wkt 3 menit saja smntra suaminya sdg mandi. Bergegas ia menyiapkan segelas teh hangat dan sepiring pisang panggang keju kesukaan sang suami. Pakaian kerja dqn sepatu semua sudah disiapkan dgn rapi di kamar. Lalu seruni duduk manis di meja makan menunggu suaminya slsai berpakaian.

Tak lama suaminya keluar kamar dan agak terkejut melihat istrinya sepagi ini sudah rapi dan menyiapkan sarapan untuknya.
"Wah,tumben nih bun pagi2 uda rapi mau kmn? Ini sarapan buat aku ya?" Kata sang suami sambil tersenyum.
"Ga kemana2 kok yah. Mumpung vio msh tidur jd aku bisa siapin sarapan,cuma teh dan pisang keju aja kok" jawab seruni sambil tersenyum.
" oohh...aku kira mau pergi kemana. Enak nih pisangnya,uda lama juga ya ga sarapan dirumah. Biasanya kan aku sarapan di kantor bun. "
" Iya maaf ya aku uda lama ga pernah siapin sarapan buat kamu. Abis kan tau aku sering bangun malam kalau vio nangis minta susu. Mulai sekarang aku usahain siapin sarapan lagi kok buat suamiku sayang. " jawab seruni lagi sambil merangkul manja bahu suaminya.

Selesai sarapan,seruni mengantar sang suami sampai pintu depan. Setelah mencium tangan suaminya dan dibalas kecupan di kening,sang suami berangkat dengan motor.
"Assalamu'alaikum bun"
"Wa'alaikumsalam yah. Hati2 dijalan. "

Setelah menutup pintu pagar, seruni langsung masuk kamar dan menghapus semua make up dari wajahnya,mengganti bajunya dengan daster lalu bersiap mengurus anak semata wayangnya Vio yang baru berumur 6 bulan. Mulai dari memandikan,mengganti popok,memberi makan,susu dan lain-lain. Saat Vio tidur,seruni melanjutkan dengan memasak makanan kesukaan sang suami yaitu ikan goreng  dengan lalapan dan sambal terasi serta sayur asam.

Ba'da zuhur semua selesai. Sambil menemani Vio bermain, seruni teringat kejadian dua malam lalu. Saat suaminya sudah terlelap tidur karena lelah pulang bekerja. Tiba-tiba suara Hp suaminya berbunyi bbrp kali tanda ada pesan masuk. Karena takut suaminya terbangun krn sedang lelap tidur dan mungkin ada pesan penting  maka seruni memutuskan untuk melihat. Ternyata dari teman kantor suaminya, bang edi namanya. Seruni pun kenal karena bbrp kali bertemu saat ada acara family gathering di kantor sang suami. Seruni pikir baca sajalah mungkin ada tugas penting untuk suaminya.
"Her,sory nih ganggu mlm2. Aku cuma mau tnya bagaimana soal madu yg kmrn cocok ga?istriku si heni klo mencarikan madu pasti yg baguslah terjamin. Istrimu jg pasti suka,dibicarakan lah baik2 dgn istrimu siapa tau setuju.oke her,jgn lama2 bpikirnya nanti keburu diambil org lain itu madu.bnyak yg mau itu,madu muda her.mantaplah. "
Seruni hanya bisa terdiam karena kaget dan merasa tidak percaya. Dia tahu bang edi itu punya 3 istri,heni itu adalah istri ketiganya baru bbrp bulan dinikahi. Masih muda belia dan cantik. Apa maksudnya dengan madu muda mantap dalam sms bang edi? Apa bang edi menawarkan mas heru, suaminya untuk menikah lagi? Madu...madu... Ya Allah...

Setelah menaruh kembali Hp suaminya,seruni keluar kamar dan menangis terisak di sofa. Seruni ingat pertemuan bbrp bulan lalu saat menghadiri pernikahan bang edi dgn heni istri ketiganya. Saat ngobrol bersama, bang edi menggoda mas heru dgn berkata
" Gimana her,minat ks madu ga untuk istri kau? Kucarikan nanti yg bagus seperti istriku ini heni. Teman2nya masih bnyk yg single.hahaha..."
Sambil tersenyum suamiku brkata
" ah bisa saja abang ini. Tak sangguplah aku seperti abang. Bisa sampai pnya tiga. Mba diyah dan mba desi ga keberatan itu bang? "
" tidaklah. Itu buktinya mereka smua hadir kan disini. Yang penting bisa adil her kasi jatah bulanan dan jatah malam sm mereka bertiga hahaha..."
Saat itu seruni hnya diam saja dan tidak ikut menanggapi obrolan mereka.

*bersambung part 2
Poligami - part 3

Ada yg blg klo suaminya berdalih asal adil its OK poligami smntra sang istri kberatan&menolak dgn berkata bhwa sang istri msh bs melayani suami di kasur,bs hamil&memberikan anak2 yg sehat&sholeh sholehah,bs memasak&mengurus rmh dgn baik dibalik segala lelahnya&msh bs melayani sang suami...jd prtanyaan sang istri untk apa mlakukan poligami?

Saat dalih "asal bisa adil" muncul maka munculkanlah wahai istri pertanyaan pd suamimu? Apakah arti adil bagimu wahai suami? Adil menurutmu adlh berbagi hari dlm seminggu, sebulan, setahun? Adil bagimu adlh soal uang nafkah bulanan?adil bagimu adlh waktu tidur dgn istri2mu? Adil bagimu dlm mengajarkan ilmu agama? Atau adakah adil yg lain?

Pernahkah bertanya adil bagi seorang istri? Nanti saat kau berpoligami, adilkah saat istrimu mbutuhkanmu tiba2 saat terbangun tengah mlm bmimpi buruk sendirian krn kau sdg jadwal di istri yg lain? Adilkah saat tiba2 istrimu klelahan mengurus anak2mu&krg enak badan butuh pelukanmu tp kau sdg jadwal di istri yg lain? Adilkah saat istrimu sdg rindu padamu, pd pelukanmu, pd cerita2mu saat di kntr, pd canda tawamu tp kau sdg jadwal menemani istrimu yg lain? Atau malah adilkah bagi istrimu yg merindu ingin memenuhi panggilan Allah SWT pergi haji tp kau sebagai suami blm mampu krn hrs menafkahi lebih dr satu istri? Adilkah saat kau berpoligami tp tnyata istri2mu msh hrs jg berjualan, bekerja untuk memenuhi kbutuhan kluarga sehingga tdk bs fokus mengurus anak2mu? Dimana adilnya wahai para suami? Pernahkah btanya pd istri2 yg akan mempunyai gelar calon "istri pertama" ?
Poligami - part 2

Ada yg bkata mlakukan poligami agar bs berbagi mengajarkan ilmu agama dgn lbh baik, melahirkan mujahid2 cilik dr kluarga yg baik krn laki2nya seorang ahli agama...apakah iya hrs dgn jln poligami? Apakah tdk bs berbagi ilmu dgn majlis2 ilmu?

Sy tdk tau bgmn perasaan istri ptama&istri kdua bgmn krn alhamdulillah smp saat ini Allah SWT msh menjadikan sy sbgai istri satu2nya dr suami.wallahu'alam kedepannya...tp insyaa Allah sy akan mengajarkan pd anak laki2 sy lbh baik merasa cukup dgn satu istri&bs membahagiakannya,mengajarkan ilmu agama yg baik krn setiap manusia tdk ada yg sempurna atau bahkan sebaik nabi muhammad...dan untk anak prempuan maka bljr untk menjaga pandangan dr laki2, jgnlah mencari surga dgn laki2 yg sdh mempunyai muhrim tdk peduli baik buruk rmh tangga laki2 itu.bljar mnjdi istri yg baik&mlayani suami sebaik2 seorang istri agar suamimu merasa cukup dgn dirimu satu disisi kiri...wallahu'alam bissawab

Ummi, ummu, ukhty...ilmu sy blumlah bnyk untk berbagi dgn hadist, surah di Al quran dll, maka maafkanlah jika kata2 kurang bkenan terutama yg melakukan RTT, afwan.